Balikpapan dipilih sebagai lokasi strategis karena Kalimantan Timur memiliki potensi produk unggulan yang sangat besar. Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengatakan pembenahan ekonomi daerah tidak cukup hanya infrastruktur, tapi juga harus menyentuh sektor riil seperti UMKM.
“Produk lokal kita harus diberdayakan. Tapi butuh bimbingan dan pelatihan agar bisa menembus pasar nasional dan internasional,” ujar Rudy.
Ia berharap, ke depan, distribusi barang tidak perlu lagi melalui Jakarta, tetapi langsung dari Balikpapan ke negara tujuan seperti Singapura.
Produk-produk unggulan Kaltim yang didorong ekspor antara lain Ekonomi Biru seperti Udang, ikan segar, kerang, rumput laut dan Ekonomi Hijau seperti Kratom, sawit olahan, kayu olahan, dan plywood.
Salah satu contoh konkret adalah kratom yang selama ini dikirim ke Pontianak terlebih dahulu sebelum diekspor. Dengan hadirnya Export Center Balikpapan, produk ini diharapkan bisa langsung diekspor dari Kalimantan Timur.
Export Center Balikpapan juga dilengkapi dengan klinik desain yang memberikan pelatihan desain kemasan yang menarik dan ramah lingkungan, sesuai dengan standar ekspor.

Mendag Budi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur atas dukungan fasilitas dan infrastruktur yang memungkinkan pengembangan UMKM secara terintegrasi.
“Kami harap ke depan, UMKM Kaltim tidak hanya kuat di dalam negeri, tapi juga menjadi pemain penting di pasar dunia,” tutupnya.