Selain itu, ia mendorong setiap orang untuk terus mengembangkan diri dan kompetensi melalui pelatihan, agar dapat meningkatkan rasa percaya diri dan efektivitas dalam bekerja. Ia juga menyarankan agar pekerja memilih tantangan kerja yang sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Dalam hal sosial, Kasandra menekankan pentingnya membangun dukungan dari lingkungan sekitar. Komunikasi yang sehat dengan rekan kerja dan atasan, serta keterlibatan dalam komunitas kerja yang positif, dapat memperkuat ketahanan mental.
Pentingnya Work-Life Balance dan Lingkungan Kerja yang Sehat
Kasandra mengajak semua pekerja untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Ia menyarankan agar setiap individu menyisihkan waktu untuk keluarga, melakukan aktivitas relaksasi seperti olahraga, menjalani hobi, atau bermeditasi.
Tak kalah penting, ia menekankan bahwa perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan terbuka terhadap keluhan pegawai. Menurutnya, suasana kerja yang mendukung akan membantu karyawan mengelola tekanan dengan lebih baik.
Strategi Mengatasi Burnout
Untuk mengatasi burnout yang sudah terjadi, Kasandra menyarankan agar pekerja mengambil jeda istirahat yang cukup selama jam kerja dan tidak ragu untuk memanfaatkan cuti jika diperlukan demi pemulihan fisik dan mental.
Jika burnout berlanjut, ia menyarankan agar pekerja berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional. Ia menjelaskan bahwa terapi seperti mindfulness, Cognitive Behavioral Therapy (CBT), dan Behavior Activation bisa menjadi metode efektif dalam menangani burnout.
Kasandra juga menganjurkan agar pekerja melakukan evaluasi ulang terhadap tujuan karier mereka. Bila pekerjaan saat ini tidak lagi selaras dengan nilai atau kepuasan pribadi, pertimbangkan untuk mengambil peran baru. Ia menambahkan bahwa pekerja sebaiknya menyampaikan keluhan mengenai beban kerja secara asertif kepada atasan, sambil mendiskusikan solusi seperti pembagian tugas yang lebih merata atau opsi kerja yang lebih fleksibel. (*/ANTARA)