Tips Atasi Burnout, Kunci Menjaga Keseimbangan Hidup dan Kerja

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Ilustrasi. Burnout atau kelelahan bekerja. Foto: HO/Freepik
Ilustrasi. Burnout atau kelelahan bekerja. Foto: HO/Freepik

BorneoFlash.com, LIFESTYLE – Psikolog Klinis lulusan Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, menjelaskan bahwa burnout atau kelelahan kerja merupakan kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang muncul akibat stres berkepanjangan di lingkungan kerja.

 

“Burnout terjadi saat tuntutan pekerjaan yang tinggi tidak seimbang dengan dukungan atau sumber daya yang tersedia,” ungkap Kasandra.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 juga mengklasifikasikan burnout sebagai sindrom yang muncul karena stres kerja yang tidak tertangani dengan baik.

 

Kenali Tiga Tanda Burnout

Kasandra menyebut bahwa burnout dapat dikenali melalui tiga dimensi utama:

  1. Burnout Fisik: ditandai dengan kelelahan yang terus-menerus, gangguan tidur, dan tubuh yang rentan sakit.
  2. Burnout Psikologis: menyebabkan hilangnya motivasi, munculnya rasa tidak dihargai, serta mudah marah atau tersinggung.
  3. Burnout Perilaku Kerja: terlihat dari menurunnya produktivitas, sikap sinis terhadap pekerjaan, dan meningkatnya frekuensi ketidakhadiran.

 

Langkah Mencegah Burnout

Untuk mencegah burnout, Kasandra mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini melalui peningkatan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental. Ia menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan psikologis serta mengenali gejala awal stres dan burnout.

 

Langkah berikutnya adalah mengelola waktu dan beban kerja secara bijak. Kasandra menyarankan agar individu menetapkan batas waktu kerja yang jelas, menghindari multitasking yang berlebihan, dan memprioritaskan tugas-tugas utama.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.