Iie Sumirat Tak Hanya Legenda, Tapi Pilar Sejarah Bulutangkis Nasional

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Iie Sumirat, seorang mantan atlet bulutangkis Indonesia. Foto: ANTARA/Norvian Arbi/aww/aa
Iie Sumirat, seorang mantan atlet bulutangkis Indonesia. Foto: ANTARA/Norvian Arbi/aww/aa

Peran di Balik Layar

Setelah pensiun sebagai atlet, Iie Sumirat mengalihkan fokusnya menjadi pelatih dan mentor. Ia melatih dengan sepenuh hati dan berhasil membina banyak pemain hebat, termasuk Taufik Hidayat.

 

Taufik, peraih emas Olimpiade Athena 2004, mengawali kariernya di bawah asuhan Iie di klub SGS Bandung. Sejak kecil, Taufik bahkan kerap menginap di rumah Kang Iie demi latihan yang lebih intensif.

 

Dalam banyak kesempatan, Taufik menyebut bahwa Kang Iie berperan besar dalam membentuk gaya permainannya yang khas. Ia mengatakan bahwa Iie mengajarkan teknik-teknik pukulan istimewa yang tidak dapat seseorang pelajari dari buku mana pun.

 

Kang Iie melatih para pemain bukan hanya dengan teknik dasar, tetapi juga dengan kreativitas. Ia menciptakan pukulan-pukulan khas seperti net menyilang tajam, flick service mengecoh, hingga backhand drive yang akurat, semua menjadi warisan teknik khas Bandung.

 

Sikapnya yang rendah hati dan tidak haus sorotan membuatnya dihormati lintas generasi. Ia tetap konsisten membina pemain muda, baik di klub SGS Bandung maupun saat terlibat di pelatnas.

 

Selain Taufik, banyak pemain nasional lainnya tumbuh dari bimbingan Iie, termasuk Halim Haryanto dan Tony Gunawan  juara dunia 2001, serta Flandy Limpele peraih perunggu Olimpiade Athena 2004.

 

Iie juga berperan dalam membentuk Anthony Sinisuka Ginting. Ia mengamati langsung potensi Anthony sejak muda, terutama pada keunikan pergelangan tangannya yang menurutnya “langka.”

 

Guru Sejati Bulutangkis

Komunitas bulutangkis Indonesia merasa kehilangan besar atas wafatnya Iie Sumirat. Ia bukan hanya legenda di lapangan, tapi juga jembatan antara masa keemasan bulutangkis klasik dan era modern.

Baca Juga :  Pelatihan Pemandu Ekowisata: Langkah Otorita IKN dan Kemenparekraf Menyambut Antusiasme Wisata ke Ibu Kota Nusantara

 

Iie membina para atlet untuk menjadi juara, tidak hanya di lapangan, tapi juga dalam kehidupan. Ia mendidik dengan hati, membentuk mental, dan memupuk keberanian untuk tampil beda.

 

Kini, Iie Sumirat telah pergi. Namun warisan ilmunya, nilai-nilainya, dan semangatnya akan terus hidup dalam diri setiap pemain yang pernah disentuh oleh pelatih bertangan dingin ini.

 

Selamat jalan, Kang Iie. Terima kasih telah mengukir sejarah dan memberi jiwa pada bulutangkis Indonesia. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.