BorneoFlash.com, SAMARINDA – Sebuah insiden yang melibatkan salah satu Asisten Pribadi (Aspri) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi usai kegiatan resmi penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan, pada Senin (21/7/2025) sore.
Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat aspri perempuan Gubernur mencoba menghentikan sesi tanya jawab antara jurnalis dan Gubernur dengan nada yang dinilai sebagian warganet bersifat intimidatif.
Tindakan tersebut sontak menuai reaksi dari publik setelah video tersebut viral di platform seperti Instagram dan TikTok.
Usai acara berlangsung, sejumlah jurnalis berkumpul di depan pintu keluar untuk melakukan doorstop interview.
Gubernur tampak merespons beberapa pertanyaan yang diajukan, termasuk isu di luar agenda utama.
Namun di tengah wawancara, aspri yang bersangkutan terdengar menyela dengan nada tinggi dan kemudian mengucapkan kata “tandai”, yang memicu dugaan tekanan terhadap media.
Ia bahkan sempat kembali menghampiri jurnalis dan menanyakan identitas serta asal media bersangkutan.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Syarifah Alawiyah, memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut. Ia mengaku berada di lokasi saat insiden berlangsung.
“Perlu dipahami bahwa pada hari itu Gubernur menjalani rangkaian kegiatan yang sangat padat sejak pagi. Bahkan beliau belum sempat makan atau menunaikan ibadah karena harus mengikuti agenda lain melalui pertemuan daring,”jelas Syarifah saat ditemui pada Selasa (22/7/2025).