Tak hanya itu, dalam waktu dekat koperasi ini juga akan dilengkapi dengan infrastruktur pendukung ketahanan pangan, seperti fasilitas penggilingan dan pengeringan gabah, outlet pupuk bersubsidi dan non-subsidi, unit produksi pupuk organik, penyediaan pakan ternak, serta gerai penjualan hewan ternak.
Proses digitalisasi juga akan diterapkan dalam pengelolaan dan pemasaran produk-produk tersebut.
Andi Harun menekankan bahwa koperasi memiliki potensi besar dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif hingga mengatasi kesenjangan sosial.
“Kehadiran koperasi ini diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran dan praktik nyata ekonomi kerakyatan yang berbasis pada potensi lokal,”tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, lanjutnya, berkomitmen menjadikan koperasi sebagai mitra utama pembangunan ekonomi daerah.
Kolaborasi aktif dengan berbagai sektor seperti BUMN, BUMD, dunia usaha, hingga perguruan tinggi, terus diperkuat.
“Salah satu bentuk kolaborasi itu hari ini kita saksikan bersama, yaitu kerja sama antara Universitas Mulawarman dan Bank Kaltimtara. Ini menegaskan bahwa koperasi dibangun dalam sebuah ekosistem kolaboratif yang saling memperkuat,”jelasnya.
Menghadapi era digitalisasi dan arus globalisasi yang pesat, ia menilai bahwa penguatan lembaga ekonomi di tingkat akar rumput sangat diperlukan.