Gubernur Rudy juga menyoroti ketimpangan ekonomi yang selama ini terjadi, baik di tingkat nasional maupun global, di mana hanya sebagian kecil kelompok elite yang menguasai mayoritas sumber daya.
Di Kalimantan Timur sendiri, ia menyebutkan bahwa hanya sekitar 15 hingga 20 persen masyarakat yang masuk kategori kelas menengah ke atas, sementara sebagian besar lainnya masih berada dalam strata ekonomi menengah ke bawah.
“Oleh karena itu, kehadiran koperasi ini menjadi bagian dari langkah nyata negara untuk mewujudkan distribusi ekonomi yang lebih adil dan merata,”jelas Rudy.
Ia menegaskan kembali bahwa semangat koperasi harus berakar pada jiwa nasionalisme dan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar pembangunan ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, koperasi merupakan instrumen penting dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dari bawah.
“Esensi dari koperasi adalah nasionalisme yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila dan menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat,” tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap program nasional ini, Rudy menyebut bahwa seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya telah memiliki koperasi Merah Putih yang aktif.

Kaltim juga dinilai sebagai salah satu daerah yang responsif dan cepat dalam merealisasikan arahan strategis Presiden.
Mengakhiri sambutannya, Rudy menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat, khususnya Dinas Koperasi dan UKM Kaltim yang berperan penting dalam membentuk dan mengoordinasikan koperasi-koperasi tersebut.
“Kami memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim yang telah bekerja dengan sangat cepat dalam membentuk koperasi desa dan kelurahan di Kalimantan Timur,”tutupnya. (*)