Lahan-lahan tersebut nantinya akan dikembangkan melalui skema agroforestri di sektor pertanian yang mencakup usaha perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Pelatihan teknis akan difasilitasi oleh BPVP Samarinda untuk memastikan masyarakat dapat mengelola lahan secara mandiri dan berkelanjutan.
“Peserta program nantinya akan mendapatkan pelatihan vokasi secara menyeluruh. Ini merupakan bentuk sinergi kami dengan BPVP Samarinda,”tambah Conrita.
Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi, melalui tiga perwakilannya yang hadir dalam rapat, menyampaikan kesiapan penuh dalam mendukung pelaksanaan program.
Pelatihan akan didanai melalui berbagai sumber pembiayaan, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dana dari Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kami akan menyusun skema pelatihan secara terintegrasi dan siap mendukung dengan berbagai bentuk kolaborasi,”ujar perwakilan BPVP dalam forum tersebut.
Lebih lanjut, OIKN juga tengah mempersiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI sebagai payung hukum untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitas kerja sama.
“Nota kesepahaman tersebut sedang dalam proses dan akan segera diajukan ke Menteri Tenaga Kerja untuk ditandatangani dalam waktu dekat,”pungkas Conrita. (*)