BorneoFlash.com, SAMARINDA – Kondisi fasilitas toilet di SMP Negeri 8 Samarinda mendapat perhatian langsung dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak), pada Rabu (16/7/2025).
Dalam tinjauannya, Andi Harun menilai kondisi sarana sanitasi di sekolah tersebut belum memenuhi standar, meskipun kapasitas sekolah termasuk yang terbesar di Kota Samarinda.
“Luas lahan sekolah ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan, tetapi saya melihat fasilitas seperti toilet masih jauh dari layak. Jika memang diperlukan, saya siap melakukan intervensi khusus agar standar sanitasi dan kesehatan dapat terpenuhi,”ujar Andi Harun.
Ia juga mengungkapkan bahwa dengan jumlah siswa mencapai sekitar 1.080 orang, fasilitas toilet yang tersedia sangat tidak sebanding dengan kebutuhan.
“Ini sekolah dengan kapasitas terbesar di Samarinda, tetapi kondisi toiletnya belum memenuhi kelayakan. Kalau belum memungkinkan membangun ulang, paling tidak kita pastikan siswa dan guru memiliki toilet yang layak dan memenuhi standar kesehatan,”tegasnya.
Lebih lanjut, Andi menyebut pihaknya berencana melakukan penataan ulang tata letak bangunan, termasuk sistem saluran air, guna mendukung konsep sekolah berbasis lingkungan sehat.
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya sebatas pada aspek akademis, tetapi juga harus didukung oleh sarana prasarana yang menunjang kenyamanan dan kesehatan warga sekolah.
Sementara itu, Wakil Kepala SMPN 8 Samarinda, Satuna, membenarkan bahwa kondisi toilet di sekolah memang belum sesuai dengan standar kebutuhan.
Dari total 1.083 siswa, saat ini hanya tersedia 12 unit toilet aktif jumlah yang jauh dari ideal, mengingat standar penggunaan seharusnya satu toilet untuk maksimal 25 siswa.
“Dengan jumlah siswa sebanyak ini, kebutuhan toilet jelas sangat besar. Selama ini, kami hanya mampu melakukan perbaikan ringan, karena keterbatasan anggaran,”terang Satuna.
Isu ini kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota SamarindaPemerintah Kota Samarinda.
Andi Harun menegaskan, pihaknya siap mengambil langkah nyata agar fasilitas sanitasi di sekolah tersebut segera diperbaiki, sebagai bagian dari komitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan layak bagi seluruh warga sekolah. (*)