Pjs. Senior Manager PEP Bunyu Field, Brando Sitinjak, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk nyata investasi perusahaan dalam menciptakan masa depan generasi yang lebih sehat dan berdaya saing.
“Posyandu adalah garda terdepan layanan kesehatan. Dengan alat yang akurat, kader yang terlatih, dan pengetahuan gizi yang baik, kita sedang menyiapkan generasi yang lebih kuat,” ujar Brando.
Kepala Seksi Sosial dan Ekonomi Kecamatan Bunyu, Yuli, S.Sos, juga mengapresiasi pelaksanaan program ini yang dinilai sangat tepat sasaran.

“Salah satu kendala di lapangan adalah kurangnya pemahaman kader tentang pengukuran tumbuh kembang anak. Program ini menjawab kebutuhan itu secara konkret. Terima kasih kepada PEP Bunyu dan PHENC atas kepeduliannya,” ungkap Yuli.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan, turut mengapresiasi sinergi yang terjalin antara perusahaan dan pemerintah daerah.
“Dukungan pemerintah daerah membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat pelayanan dasar dan memberikan harapan agar setiap anak bisa tumbuh dalam kondisi terbaik,” ujar Dony.
Lebih lanjut, Dony menegaskan bahwa program Ketinting dan Buset sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang diterapkan oleh Subholding Upstream Pertamina melalui PHI. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
– SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
– SDG 4: Pendidikan Berkualitas
– SDG 5: Kesetaraan Gender
– SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (dan berkontribusi tidak langsung pada SDG 2: Tanpa Kelaparan)
“Melalui penguatan layanan Posyandu, edukasi gizi yang menyasar kelompok rentan, serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan, program ini menjadi solusi terintegrasi dalam upaya pencegahan stunting di Pulau Bunyu,” pungkas Dony. (*)