BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Jajaran Satuan Lalu Lintas Polresta Balikpapan kembali menunjukkan komitmen tegas dalam menegakkan aturan berlalu lintas (Lalin).
Melalui kegiatan “Patroli Hunting” Operasi Patuh Mahakam 2025, petugas berhasil menindak sejumlah pelanggaran yang terjadi di ruas jalan protokol Jenderal Sudirman hingga MT Haryono, Balikpapan Selatan, pada Rabu (16/7/2025).
Operasi yang dimulai sejak pukul 10.00 Wita ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol MD Djauhari, SH, MM dan melibatkan tujuh personel gabungan dari unit penegakan Satlantas, yaitu:
- Aiptu Gufron
- Aipda Jumadi
- Aipda Parulian Yusva
- Briptu Feybelt S.
- Bripda Prayoga DD
- Bripda Affan
- Bripda Abbiyu
Dalam pelaksanaannya, tim berhasil melakukan penindakan berupa tilang terhadap 5 pengendara, dengan rincian:
- 2 lembar STNK disita
- 3 buah SIM diamankan
- Tidak ada kendaraan yang disita dalam operasi kali ini
Selain itu, petugas juga memberikan 12 teguran tertulis kepada para pelanggar yang dinilai melakukan pelanggaran ringan. Teguran ini diberikan sebagai bentuk sosialisasi persuasif kepada masyarakat, mengingat Operasi Patuh Mahakam masih berlangsung dan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran berlalu lintas di kalangan pengguna jalan.

“Kami kedepankan tindakan edukatif dan humanis, tapi tetap tegas untuk pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan. Patroli hunting ini menjadi strategi efektif menindak langsung pelanggaran di tempat,” ujar Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun.
Operasi Patuh Mahakam 2025 sendiri bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan pengendara sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih kerap terjadi akibat kelalaian pengguna jalan.
Beberapa sasaran utama dalam operasi ini meliputi:
- Penggunaan helm SNI
- Penggunaan sabuk pengaman
- Pengemudi di bawah umur
- Penggunaan HP saat berkendara
- Pelanggaran rambu dan marka jalan
- Kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi teknis (ODOL/knalpot brong)
Selama kegiatan berlangsung, situasi lalu lintas terpantau tertib dan terkendali, tanpa adanya gangguan keamanan maupun kemacetan yang berarti. Masyarakat pun mulai menunjukkan kepatuhan terhadap aturan, meski masih ditemukan pelanggaran ringan. “Kami imbau seluruh pengendara agar tertib berlalu lintas bukan hanya karena ada operasi, tapi sebagai bagian dari budaya keselamatan bersama,” tambah Ipda Sangidun. (*)