BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan merata dengan mendistribusikan 92 ribu seragam sekolah gratis kepada peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026.
Program ini bukan hanya soal pakaian, tetapi bagian dari langkah strategis menyiapkan generasi emas 2045 sejak dini.
Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, secara simbolis menyerahkan bantuan seragam di SMPN 27 Balikpapan, pada Rabu (16/7/2025). Penyerahan dilakukan serentak secara virtual ke 27 SMP negeri lainnya di kota ini. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyapa langsung siswa-siswi dari berbagai sekolah melalui sambungan daring.
“Pemberian seragam gratis ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan pendidikan menjadi hak semua warga, tanpa membedakan kaya atau miskin,” ujar Rahmad Mas’ud.

Program ini mencakup peserta didik dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta, termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pemerintah juga menyiapkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memperluas program ke jenjang SMA pada tahun mendatang.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Wali Kota Rahmad Mas’ud terus menunjukkan keberpihakan kepada sektor pendidikan. Selama hampir empat tahun menjabat, empat sekolah baru telah dibangun untuk memperluas akses belajar bagi anak-anak Balikpapan.
“Kalau bisa gratis, kenapa tidak? Ini adalah bentuk pengamalan nilai-nilai luhur yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, bahwa pendidikan adalah tanggung jawab negara,” tegasnya.
Menurut Rahmad, negara harus hadir dalam memenuhi hajat hidup masyarakat, termasuk pendidikan dan kesehatan. Karena itu, ia berkomitmen menjadikan kebijakan yang berpihak pada rakyat sebagai bagian dari warisan kepemimpinannya.
Lebih dari sekadar seragam, Pemkot ingin menanamkan semangat belajar dan rasa percaya diri kepada setiap anak. Rahmad juga menekankan pentingnya membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menyiapkan generasi emas 2045. Pendidikan tidak bisa ditangani oleh pemerintah sendiri. Butuh kolaborasi semua pihak, terutama para guru,” ucapnya.
Program seragam gratis ini diharapkan mampu meringankan beban orang tua dan mendorong partisipasi pendidikan yang lebih luas. Selain itu, program ini juga menjadi simbol komitmen Balikpapan dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan bermartabat. (*)