Mahakam Ulu Tak Lagi Terpencil! Dishub Siapkan Sistem Transportasi Terpadu Sungai-Darat

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing. Foto: HO/Dishub Mahulu
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mahakam Ulu, Fransiskus Xaverius Lawing. Foto: HO/Dishub Mahulu

BorneoFlash.com, UJOH BILANG — Di Mahakam Ulu (Mahulu), perjalanan bukan sekadar berpindah tempat. Di wilayah perbatasan yang dikelilingi hutan dan sungai Mahakam, transportasi adalah urat nadi kehidupan — penghubung masyarakat, ekonomi, dan masa depan.

 

Kini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mahulu menegaskan komitmennya untuk memperkuat konektivitas wilayah melalui perencanaan transportasi terintegrasi antara darat dan sungai. Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan geografis khas daerah perbatasan Kalimantan Timur.

 

Sebagai langkah awal, Dishub Mahulu menggelar Konsultasi Publik Kajian Trayek Transportasi Darat dan Sungai di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Pada Selasa (8/7/2025).

 

Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Mahulu, Drs. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., mewakili Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E. Turut hadir Kepala Dishub Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, jajaran OPD, serta tim akademisi dari LPPM ITN Malang sebagai mitra kajian.

 

“Kajian ini harus menjawab tantangan nyata di Mahulu. Kita tidak ingin hasilnya hanya ‘tidur di laci’, tapi berkembang dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” tegas Stephanus Madang.

 

Ia menambahkan, arah pembangunan transportasi Mahulu harus berorientasi pada pemerataan akses dan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar memenuhi dokumen perencanaan.

 

Sementara itu, Kepala Dishub Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing, menegaskan bahwa transportasi sungai akan tetap menjadi tulang punggung mobilitas Mahulu, namun perlu diperkuat dengan jaringan darat yang saling terhubung.

 

“Kami ingin memastikan perencanaan transportasi sesuai dengan karakter Mahulu. Sungai tetap menjadi nadi utama, tapi harus disinergikan dengan jalur darat agar lebih efektif,” ujarnya.

 

Konsultasi publik ini menjadi ruang partisipatif bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memberi masukan terhadap laporan pendahuluan kajian trayek transportasi Mahulu.

Baca Juga :  Kapolda Kaltim Terima Audiensi Tim Penelitian Sespim Lemdiklat Polri

 

Sehari setelah kegiatan itu, Rabu (9/7/2025), Dishub Mahulu langsung menindaklanjuti dengan Presentasi Laporan Teknis Infrastruktur Transportasi, mencakup tiga proyek utama yang disiapkan untuk memperkuat sistem transportasi di perbatasan.

 

“Dengan semangat kolaboratif lintas sektor, kami optimis hasil kajian ini akan melahirkan rekomendasi yang aplikatif dan bisa diterapkan langsung di lapangan,” ungkap Fransiskus optimistis.

 

Bagi masyarakat Mahulu, setiap pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga bukan hanya proyek fisik — tetapi simbol harapan baru. Akses menuju layanan kesehatan, pendidikan, hingga pasar kini perlahan terbuka lebar.

 

Langkah Dishub Mahulu ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan tidak berhenti di pinggiran, melainkan terus bergerak menuju keterhubungan dan kemandirian.

 

“Kita bergerak bersama untuk memastikan masyarakat Mahulu bisa lebih mudah beraktivitas, berusaha, dan membangun kehidupan yang lebih baik,” tutup Fransiskus.

 

Dengan strategi transportasi terintegrasi antara sungai dan darat, Mahakam Ulu kini tengah menulis bab baru — dari perbatasan menuju pusat pergerakan pembangunan Kalimantan Timur. (*/Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.