Seluruh sesi disiapkan dengan perlengkapan yang memadai serta didampingi instruktur profesional bersertifikasi.
Dengan sistem ini, peserta dapat mengevaluasi potensi dan minat mereka sebelum mengikuti pelatihan intensif yang lebih mendalam.
Menurut Eka, pendekatan ini dirancang agar para peserta memiliki gambaran realistis tentang pelatihan vokasi yang tersedia.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangkitkan rasa ingin tahu masyarakat. Dengan mencoba langsung, mereka akan lebih paham jenis pelatihan yang paling relevan bagi mereka,”ucapnya.
Selain pelatihan, Pekan Vokasi turut dimeriahkan oleh berbagai kegiatan sosial dan edukatif, seperti bazar UMKM, pameran informasi vokasi, pemeriksaan kesehatan gratis hasil kerja sama dengan RS SMC, hingga aksi donor darah untuk masyarakat umum.
Seluruh rangkaian ini dimaksudkan untuk memperkuat interaksi antara institusi pelatihan, komunitas, dan pelaku industri.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta bukan hanya mungkin, tapi juga sangat penting untuk pembangunan sumber daya manusia,”ujar Eka menegaskan.
Rangkaian kegiatan ini akan ditutup pada Minggu (14/7/2025) dengan lokakarya kewirausahaan yang menyasar pelaku UMKM dan rintisan bisnis lokal.
Sesi ini akan membahas berbagai topik strategis seperti pemasaran, desain kemasan, dan pemanfaatan media sosial untuk mengembangkan usaha secara praktis.
“Kami siapkan materi yang aplikatif untuk pelaku UMKM pemula, agar mereka bisa membangun usahanya dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran,”tutup Eka. (*)