Kenali Gejala Sindrom Nefrotik, Bisa Sembuh Jika Cepat Ditangani

oleh -
Penulis: Berthan Alif Nugraha
Editor: Janif Zulfiqar
Ilustrasi. Perawatan intensif pada anak yang mengalami gangguan ginjal. Foto: ANTARA/HO/pri.
Ilustrasi. Perawatan intensif pada anak yang mengalami gangguan ginjal. Foto: ANTARA/HO/pri.

BorneoFlash.com, LIFESTYLE – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa sindrom nefrotik atau kebocoran protein pada anak bisa disembuhkan jika orang tua mengenali gejalanya sejak awal dan segera memberikan penanganan yang tepat.

 

Dr. dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A, Subsp.Nefro(K), M.Kes, selaku Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, menyampaikan dalam webinar yang dipantau di Jakarta bahwa pengobatan akan lebih efektif dan peluang sembuh lebih besar apabila gejala dikenali lebih dini.

 

Ahmedz menyebutkan bahwa pembengkakan tubuh, terutama di wajah saat anak bangun tidur, menjadi gejala umum sindrom nefrotik. Selain itu, ia menambahkan bahwa urine berbusa dan penurunan volume buang air kecil juga menjadi tanda yang harus diwaspadai.

 

Ia menjelaskan bahwa kebanyakan kasus sindrom nefrotik pada anak bersifat idiopatik, atau belum diketahui penyebab pastinya. Namun, anak-anak biasanya merespons baik terhadap pengobatan awal menggunakan obat steroid.

 

Ahmedz menyoroti bahwa banyak anak mengalami kondisi kronis karena orang tua menghentikan pengobatan sebelum tuntas atau tidak mengikuti anjuran dokter secara konsisten. Ia menekankan bahwa tindakan menghentikan terapi saat gejala mereda dapat menyebabkan resistensi obat dan memperburuk kondisi menjadi penyakit ginjal kronik.

 

Ia juga mengingatkan bahwa sindrom nefrotik dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan gagal ginjal akut dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, penyakit ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan cuci darah seumur hidup.

 

Ahmedz mengimbau orang tua agar mendeteksi sindrom nefrotik secara dini dan mematuhi tata laksana pengobatan agar anak terhindar dari komplikasi serius.

 

Ia menegaskan bahwa sindrom nefrotik bukan penyakit menular, dan anak-anak tetap bisa sembuh serta menjalani kehidupan normal jika kondisi ini dikenali sejak awal dan ditangani dengan tepat.

Baca Juga :  Kejari Kubar Buka Layanan Konsultasi Hukum Bagi Masyarakat

 

Sindrom nefrotik sendiri merupakan gangguan pada ginjal, di mana bagian penyaring darah (glomerulus) mengalami kebocoran, sehingga menyebabkan protein keluar dalam jumlah tinggi melalui urine. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.