BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan peran penting BPI Danantara sebagai penggerak investasi nasional.
Ia mengingatkan bahwa dominasi Danantara tanpa partisipasi swasta dapat memicu crowding out atau tergesernya investasi swasta.
“Danantara itu lembaga negara. Kalau dominan tapi tidak menarik investasi swasta, akan terjadi crowding out,” ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu malam (4/7/2025).
Ia menilai Danantara bisa mendorong pertumbuhan jika berhasil melibatkan swasta. Untuk mencegah efek negatif, Kementerian Keuangan terus menjalin komunikasi dengan manajemen Danantara.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa Kemenkeu telah menemukan sumber penerimaan baru untuk menggantikan dividen BUMN sebesar Rp80 triliun yang kini dialihkan ke Danantara. Ia menyebut langkah mitigasi ini bisa memangkas potensi kehilangan menjadi Rp40 triliun.
“Kami mencari tambahan penerimaan PNBP sebesar Rp40 triliun agar tekanan tidak terlalu besar,” jelasnya.
Ia memperkirakan penerimaan PNBP tahun ini mencapai Rp477,2 triliun, sedikit di bawah target Rp513,6 triliun. “Kekurangannya akibat dividen BUMN yang sudah kami serahkan ke Danantara,” tutup Sri Mulyani. (*)