Superintendent HSSE PHKT DOBU, Yulhafidz, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan dasar penanganan kebakaran sehingga memperkuat kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kebakaran.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari strategi keselamatan operasi hulu migas berbasis masyarakat dan upaya pencegahan serta penanggulangan kebakaran harus dimulai dari pengetahuan dan keterampilan dasar yang dimiliki oleh masyarakat.
“Kami berharap bahwa pelatihan ini menjadi bekal bermanfaat dan memperkuat kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan ini, menurut Yulhafidz, menunjukkan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun budaya keselamatan dan kesiapsiagaan di tingkat lokal.
“Pelibatan elemen muda seperti Pramuka Peduli juga menjadi langkah strategis dalam membangun generasi yang peduli dan siap siaga. Komunitas Pramuka Peduli merupakan kelompok relawan yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan tanggap bencana,” pungkasnya.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mendukung keberlanjutan dengan mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dan pelestarian lingkungan.
“Pelatihan dasar pemadaman kebakaran menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat saat merespon kebakaran yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Menurutnya, PHI dan anak-anak perusahaan serta afiliasinya di wilayah Kalimantan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggapi bencana, termasuk kebakaran. (*)