BorneoFlash.com, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud (Harum), melayangkan kritik tajam terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) di sektor pertambangan.
Ia menilai, hingga kini kontribusi sosial perusahaan tambang masih belum sinkron dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan daerah.
Meski aktivitas pertambangan di Kaltim telah berlangsung sejak lebih dari 40 tahun lalu, namun dampak sosial dari program CSR yang dijalankan perusahaan dinilai belum signifikan.
Banyak program yang berjalan hanya sebagai formalitas, tanpa memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat.
“Sudah 40 tahun lebih pertambangan berjalan, tetapi CSR kita masih cenderung simbolik dan belum mampu menjawab kebutuhan pembangunan masyarakat,”ujar Gubernur Harum.
Sebagai langkah korektif, Pemprov Kaltim tengah menyusun peta jalan CSR yang lebih komprehensif.
Peta ini akan memuat data lokasi pelaksanaan, bentuk kegiatan, besaran anggaran, serta periode pelaksanaan yang dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.