Dari sisi keselamatan kerja, KPB juga mencatat prestasi membanggakan dengan total 103 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja serius hingga akhir 2024.
Soal pendanaan, proyek RDMP Balikpapan meraih peringkat idAAA(sf) oleh PEFINDO, yang menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kemampuan pembiayaan proyek. Sementara standalone rating perusahaan ada di level idBBB+(sa).
Sepanjang tahun, KPB juga banjir penghargaan. Mulai dari Asia Pacific-Petchem Deal of The Year, IJGlobal Award, hingga Top Zero Accident dari World Safety Organization.
Direktur Utama PPI, Rahmi Amini, dan Komisaris PT KPB, Haiyani Rumondang, kompak mengapresiasi pencapaian ini. Mereka berharap semangat dan kinerja positif ini terus berjalan di tahun 2025.
Memasuki 2025, KPB bakal fokus menyelesaikan tahapan penting RDMP, terutama penyelesaian unit unggulan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). “Tahun depan tantangan makin besar. Kita harus tuntaskan mechanical completion RFCC,” tegas Bambang.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, RDMP Balikpapan diharapkan menjadi fondasi kuat bagi kemandirian energi Indonesia. PT KPB, di bawah PT Kilang Pertamina Internasional, akan terus memastikan semua tahapan proyek berjalan sesuai aturan dan menjunjung tinggi tata kelola perusahaan.
“Ini bukan cuma soal teknis dan keuangan, tapi juga soal hukum, kepatuhan, dan kepercayaan publik,” kata Asep Sulaeman.
Dengan semangat Transforming Capacity Towards the Best Refinery, PT KPB optimistis menyambut fase operasi untuk menghadirkan kilang modern, efisien, dan ramah lingkungan bagi Indonesia. (*)