PLN Dorong Smart Farming Berbasis Listrik di Berau, Dukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar
Satu unit drone pertanian DJI Agras yang diberikan PLN melalui UPP KLT 2 kepada Kelompok Tani “Harapan Mandiri” di Kampung Buyung-Buyung, Berau. Foto: HO/PLN UIP KLT
Satu unit drone pertanian DJI Agras yang diberikan PLN melalui UPP KLT 2 kepada Kelompok Tani “Harapan Mandiri” di Kampung Buyung-Buyung, Berau. Foto: HO/PLN UIP KLT

BorneoFlash.com, BERAUPT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan manfaat nyata energi listrik, kali ini melalui dukungan terhadap sektor pertanian di wilayah terpencil.

 

Melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 2 (UPP KLT 2), PLN menyalurkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada Kelompok Tani “Harapan Mandiri” di Kampung Buyung-Buyung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

 

Bantuan tersebut meliputi satu unit drone pertanian DJI Agras, pompa air bertenaga listrik, dan mesin penggiling hasil panen berbasis listrik. Seluruh peralatan ini menjadi solusi pertanian modern untuk menjawab tantangan efisiensi, irigasi, dan pengolahan hasil tani secara praktis, hemat energi, dan ramah lingkungan.

 

“Bantuan ini bukan sekadar alat, tetapi simbol harapan agar para petani mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Energi listrik kini menjadi bagian penting dari pertanian yang lebih efisien dan cerdas,” ujar Jefri, Manajer UPP KLT 2 saat penyerahan bantuan yang turut disaksikan Kepala Kampung dan tokoh masyarakat setempat.

 

Kampung Buyung-Buyung dikenal sebagai salah satu lumbung padi utama di Kabupaten Berau. Karakter masyarakat yang adaptif terhadap teknologi menjadikan daerah ini lokasi strategis untuk penerapan pertanian berbasis listrik.

 

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menegaskan bahwa dukungan terhadap sektor pertanian merupakan bagian dari strategi PLN dalam memperluas transisi energi bersih dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

 

“Transisi energi tidak hanya menyasar sektor industri atau transportasi. Pertanian juga harus ikut bergerak menuju arah yang lebih hijau dan modern. Melalui pemanfaatan listrik, kita mendorong pertanian yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan,” jelas Raja.

Baca Juga :  Pilkades April Mendatang, DPMD Paser Batasi Jumlah Pemilih 

 

PLN memandang sektor pertanian sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Teknologi yang dihadirkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi ketergantungan pada tenaga manual, serta mendorong kemandirian petani di desa-desa.

 

Program ini juga memperkuat peran listrik sebagai pendorong utama transformasi ekonomi masyarakat. Lebih dari sekadar sumber penerangan, energi listrik kini hadir sebagai motor inovasi yang menjangkau hingga ke lini paling dasar kehidupan sosial.

 

Ke depan, PLN berharap model smart farming berbasis listrik ini dapat direplikasi ke wilayah lain di Kalimantan Timur, sebagai bagian dari kontribusi perusahaan dalam mewujudkan transformasi energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau, cerdas, dan berkelanjutan. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.