“Sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi harus diperkuat. Kukar sudah menunjukkan langkah sejalan dengan kebijakan provinsi, seperti penggratisan biaya pendidikan dari PAUD hingga SMP,”kata Rudy.
Rudy menambahkan, di tingkat provinsi, dukungan pendidikan tidak hanya berhenti di sekolah menengah, melainkan berlanjut hingga perguruan tinggi.
Ini menjadi bentuk konkret komitmen terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan membuka akses yang lebih luas bagi pelajar dan mahasiswa di seluruh Kalimantan Timur.
“Di tingkat provinsi, kami menggratiskan biaya pendidikan untuk jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi S1 sampai S3,”lanjutnya.
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi prioritas dalam sinergi pembangunan antara Kukar dan Kaltim.
Rudy menggarisbawahi pentingnya menjangkau layanan kesehatan gratis hingga ke daerah pelosok.
Komitmen ini akan terus diperkuat melalui koordinasi antara kepala daerah dengan pemerintah provinsi, agar tidak ada warga yang tertinggal dari layanan dasar.
“Kami sudah menjalin komunikasi intensif dengan Bupati terpilih untuk memastikan program-program prioritas bisa langsung dijalankan,”tegasnya.
Pelantikan ini sekaligus menjadi awal dari proses pembekalan kepemimpinan.

Aulia dan Rendi dijadwalkan mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Retret ini dirancang sebagai proses transisi awal yang membekali kepala daerah terpilih dengan pemahaman tata kelola pemerintahan dan pembangunan daerah secara menyeluruh.
“Setelah pelantikan ini, mereka akan segera berangkat ke Jatinangor untuk mengikuti retret kepemimpinan sebagai bagian dari pembekalan awal,”tutup Rudy. (*)