Lebih lanjut, Sugiyono menekankan bahwa semangat berdikari relevan dengan tantangan nyata yang dihadapi Kota Samarinda saat ini, mulai dari urbanisasi yang tidak terkendali hingga isu-isu sosial dan lingkungan.
“Bung Karno mengajarkan bahwa berdikari berarti mampu menentukan jalan sendiri dalam pembangunan, tanpa tunduk pada tekanan atau pengaruh luar,”ungkapnya.
Dalam sesi dialog, peserta mengupas berbagai pendekatan praktis untuk menghidupkan semangat berdikari, antara lain kedaulatan pangan, pelibatan komunitas dalam pengelolaan lingkungan, hingga penguatan ekonomi kerakyatan.
Semua ini dibahas dalam kerangka mewujudkan Samarinda yang mandiri dan berkeadilan.
Selain sebagai sarana pertukaran ide, kegiatan ini juga menjadi bagian dari konsolidasi internal PDI Perjuangan, yang tengah bersiap menghadapi kontestasi politik 2029.
Partai menegaskan komitmennya untuk terus berpihak kepada rakyat dalam setiap kebijakan pembangunan.
DPC PDI Perjuangan Samarinda berharap melalui sarasehan ini, nilai-nilai perjuangan Bung Karno tetap menjadi inspirasi dalam menyusun arah pembangunan Kota Samarinda ke depan menuju kota yang berdaulat, adil, dan berkelanjutan. (*)