Penanganan Narkoba Butuh Sinergi Total, BNN Kaltim Dorong Optimalisasi Satgas P4GN

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Janif Zulfiqar
Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur, Brigjen Pol Rudi Hartono (Kanan). Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur, Brigjen Pol Rudi Hartono (Kanan). Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

Sementara itu, jumlah warga binaan kasus narkoba yang masuk ke lapas di Kaltim berkisar antara 1.700 hingga 2.500 orang setiap tahun.

 

“Jika satu bandar atau kurir bisa menarik sepuluh orang dalam jaringannya, potensi pertambahan pengguna bisa mencapai puluhan ribu setiap tahun. Maka ini sudah waktunya kita menggerakkan seluruh komponen, mulai dari TNI, Polri, hingga unsur masyarakat,”tambahnya.

 

Pemerintah Provinsi Kaltim sendiri, kata Rudi, saat ini tengah mengambil langkah serius untuk memperluas layanan rehabilitasi. Salah satunya melalui rencana konversi salah satu rumah sakit menjadi pusat rehabilitasi provinsi. 

 

Ia menyebut Rumah Sakit Islam di Samarinda menjadi salah satu opsi yang sedang dikaji.

 

“Ini inisiatif luar biasa dari Pemprov Kaltim. Pak Gubernur secara aktif mencari solusi, termasuk penyediaan lahan untuk fasilitas baru. Bahkan, ada pasien dari Samarinda yang telah dikirim untuk rehabilitasi atas bantuan pemerintah kota,”jelasnya.

 

Ia menyebut, hampir seluruh kabupaten/kota di Kaltim kini telah terpapar persoalan narkoba. 

 

Samarinda, Balikpapan, dan Bontang menjadi tiga daerah dengan prevalensi tertinggi, namun wilayah barat seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat juga mulai terdampak. 

 

“Keseriusan pemerintah daerah saat ini patut diapresiasi. Untuk pertama kalinya, semua unsur pemerintahan menunjukkan langkah konkret dan komitmen kuat dalam penanganan narkoba secara terpadu,”tutup Rudi. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.