Menurut mereka, partisipasi publik adalah kunci dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas.
“Kami meminta ruang untuk ikut serta secara aktif. Pelibatan mahasiswa dalam pengawasan akan membantu memastikan program dijalankan tepat sasaran,”tegasnya.
Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan dukungan terhadap upaya kepolisian dalam memberantas praktik premanisme, khususnya di wilayah Muara Kate. Tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dianggap sebagai bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami mendukung penuh langkah aparat dalam menjaga stabilitas. Premanisme tidak boleh diberi ruang untuk tumbuh,”tambah Kholis.
Sebagai penutup, Kholis menyampaikan bahwa Aliansi Mahasiswa untuk Kaltim Sejahtera akan terus hadir sebagai mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah daerah.
Mereka berkomitmen untuk turut serta mengawal jalannya pembangunan di Kalimantan Timur.
“Kami akan tetap berdiri di garda depan, baik dalam memberi dukungan terhadap kebijakan yang berpihak pada rakyat, maupun dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan yang menyimpang. Gaspol dan Jospol adalah harapan bersama yang harus terus dijaga,”tutupnya. (*)