Doksing Dinilai Ancam Demokrasi Digital, Pemprov Kaltim Serukan Perlindungan Jurnalis

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Janif Zulfiqar
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

Ia menggarisbawahi bahwa situasi ini menuntut lebih dari sekadar simpati, upaya kolektif dalam membangun literasi digital, memperkuat regulasi perlindungan data pribadi, serta mendorong penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan digital menjadi langkah mendesak.

 

“Demokrasi digital yang sehat memerlukan keberanian untuk menghadapi ancaman yang tidak kasatmata. Jangan sampai karena pembiaran, kebebasan berekspresi tergeser oleh rasa takut,”katanya.

 

Faisal juga mengingatkan bahwa keberhasilan Kaltim meraih peringkat tertinggi dalam Indeks Kemerdekaan Pers dua tahun berturut-turut adalah buah dari kolaborasi antara pemerintah daerah dan media. 

 

Capaian tersebut, katanya, harus dipertahankan dengan menjaga keamanan dan kenyamanan kerja para jurnalis, terutama dalam menghadapi tekanan digital yang kian kompleks.

 

Dalam pandangannya, tantangan hari ini bukan lagi soal sensor langsung, melainkan intimidasi terselubung yang mengandalkan serangan data pribadi, opini digital, hingga pembunuhan karakter. 

 

Maka dari itu, perlindungan terhadap jurnalis tidak bisa dilepaskan dari penguatan keamanan digital mereka.

 

Dengan sikap yang konsisten, Pemprov Kaltim berupaya menempatkan diri sebagai pelindung hak-hak sipil di dunia maya, sekaligus mitra yang adil bagi media dalam memperjuangkan transparansi, akuntabilitas, dan kebebasan berpendapat. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.