PTMB Tingkatkan Produksi Air Bersih, Distribusi Masih Hadapi Tantangan Teknis

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Perusahaan Umum Daerah Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) mencatat kemajuan signifikan dalam peningkatan kapasitas produksi air bersih seiring dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat. 

 

Hingga akhir Mei 2025, produksi air bersih mencapai 1.460 liter per detik, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 1.360 liter per detik.

 

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan bahwa angka tersebut sudah mendekati kapasitas maksimal yang dimiliki, yaitu 1.510 liter per detik. “Kapasitas kita sudah hampir penuh. Namun, tantangan berikutnya adalah memastikan distribusi berjalan lancar hingga ke wilayah paling ujung,” jelas Yudhi.

 

Kenaikan kapasitas produksi belum sepenuhnya berdampak pada pemerataan distribusi. Wilayah-wilayah seperti Gunung Bugis dan Asrama Bukit di Kelurahan Margomulyo masih mengalami kendala pasokan air, terutama karena tekanan yang rendah di daerah dataran tinggi. Salah satu penyebab utama adalah kebocoran pipa di jalur distribusi bawah.

 

Untuk mengatasi hal tersebut, PTMB memberlakukan distribusi bergilir serta mengerahkan armada truk tangki untuk menjangkau pelanggan yang terdampak. “Distribusi kami atur setiap malam berdasarkan kondisi teknis lapangan. Ini solusi sementara yang harus kami lakukan,” ujar Yudhi.

 

Dalam jangka menengah, PTMB menjalankan program optimalisasi infrastruktur. Pemasangan alat bantu tekanan (lisefor) telah dilakukan di Balikpapan Timur, dan rencananya akan diperluas ke wilayah Balikpapan Utara dan Barat, terutama di kawasan Kilometer 12. 

 

Selain itu, pipa tua di titik-titik rawan, termasuk di bawah Jembatan Batu Arang, sedang diganti untuk mengurangi risiko kebocoran. “Langkah ini kami ambil agar tekanan air merata, khususnya untuk pelanggan di area dengan elevasi tinggi,” tambahnya.

Baca Juga :  Dewan Berharap Secepatnya Pemprov Renovasi Pelabuhan Klotok Kampung Baru  

 

Pertumbuhan penduduk turut mendorong lonjakan permintaan Sambungan Rumah (SR). Saat ini, PTMB telah melayani sekitar 117 ribu SR untuk populasi Balikpapan yang hampir menyentuh angka 800 ribu jiwa. Namun, PTMB memilih untuk menahan sementara ekspansi sambungan baru demi menjaga kualitas layanan kepada pelanggan eksisting.

 

“Kalau sambungan dipaksakan tanpa dukungan kapasitas tambahan, layanan 24 jam bisa menurun drastis. Ini yang sedang kami jaga,” tegas Yudhi.

 

Kondisi geografis Balikpapan menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan air baku. Kota ini bergantung penuh pada Waduk Manggar dan sumber lokal lainnya yang kapasitasnya terbatas. Tidak seperti Samarinda yang dapat mengandalkan Sungai Mahakam, Balikpapan tidak memiliki sumber besar yang bisa dimanfaatkan secara langsung.

 

“Kita menghadapi risiko krisis air jika tidak ada terobosan. Ini seperti bom waktu,” ujar Yudhi dengan nada serius.

 

Sebagai solusi jangka panjang, PTMB mendorong percepatan pembangunan Bendungan Aji Raden dan proyek pengaliran air dari Bendungan Sepaku Semoi. Selain itu, opsi penyaluran dari Sungai Mahakam tengah dikaji lebih lanjut.

 

Yudhi berharap agar rencana besar ini bisa dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) agar pendanaannya lebih cepat dan terjamin. “Kalau kita tidak bergerak sekarang, dalam beberapa tahun ke depan Balikpapan bisa mengalami krisis air bersih,” pungkasnya. (*/Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.