BorneoFlash.com, SAMARINDA – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Balikpapan sempat membuat masyarakat resah dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini terasa janggal mengingat Balikpapan dikenal luas sebagai kota minyak dan pusat industri energi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Antrian panjang di sejumlah SPBU dan keterbatasan pasokan Pertalite maupun Pertamax menjadi pemandangan sehari-hari.
Menanggapi keresahan publik, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di balik krisis pasokan tersebut.
Menurutnya, kelangkaan bukan disebabkan oleh kosongnya stok BBM, melainkan karena gangguan teknis terkait kualitas bahan bakar yang diimpor.
“Balikpapan kemarin pada saat langka, sebenarnya kargonya sudah masuk, hanya saja kualitasnya itu off-spec. Jadi kalau off-spec itu maka perlu proses lagi supaya dia bisa on-spec,”jelas Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud.
Ia menerangkan bahwa bensin—termasuk jenis Pertalite dan Pertamax—masih diimpor untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sebelum didistribusikan ke SPBU, BBM tersebut harus melalui pemeriksaan kualitas (Quality Control) oleh pihak Pertamina.