Setyo mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang solid antara PHM, SKK Migas, mitra kerja, serta seluruh pemangku kepentingan.
“Untuk mempertahankan kontribusi yang signifikan bagi negara, kami akan terus mengedepankan prinsip efisiensi, keselamatan kerja, dan keberlanjutan dalam setiap operasi hulu migas perusahaan guna mendukung ketahanan energi nasional serta memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi kami di tahun-tahun mendatang,” papar Setyo.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Sunaryanto, turut menyampaikan kegembiraan dan apresiasi atas penghargaan tersebut.
“Penghargaan dari DJKN ini merupakan wujud nyata dari kepercayaan pemerintah terhadap kinerja PHI dan anak perusahaan dalam mengelola aset negara yang strategis,” jelasnya.
Menurut Sunaryanto, perusahaan menyadari tantangan operasional dan bisnis yang semakin meningkat. Oleh karena itu, menurutnya perusahaan mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan kontribusinya bagi negara.
“Kami menerapkan beragam inovasi dan teknologi untuk memelihara keselamatan, integritas, efisiensi, dan kepatuhan dalam menjalankan operasi hulu migas sehingga dapat terus mendukung keberlanjutan dan ketahanan energi nasional serta memberikan nilai tambah bagi negara,” ujar Sunaryanto.
Sebagai pengelola Wilayah Kerja Mahakam, PHM memainkan peran penting dalam mendukung pasokan energi nasional dan menciptakan nilai ekonomi dari aset negara melalui tata kelola yang profesional dan akuntabel.
Penghargaan ini menjadi dorongan kuat bagi PHM untuk terus meningkatkan kapabilitas, efisiensi, serta kolaborasi lintas sektor dalam mengelola aset negara strategis demi Indonesia yang lebih mandiri secara energi dan ekonomi. (*)