BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Langkah konkret kembali dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam mengantisipasi banjir musiman. Salah satunya melalui pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu Sungai Ampal yang saat ini tengah dikebut pengerjaannya. Proyek yang menempati lahan seluas 10 hektare ini sudah memasuki progres 30 persen.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, turun langsung memantau progres pengerjaan. Ia menyebut, meskipun tanggung jawab utama berada di Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Pemkot tak tinggal diam melihat potensi banjir terus mengancam masyarakat.
“Karena ini menyangkut keselamatan warga, maka kita percepat pengerjaan dengan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) lebih dari Rp6 miliar,” terang Bagus saat meninjau lokasi, pada Senin (19/5/2025).
Dalam pelaksanaannya, Pemkot menggandeng Kodim 0905/Balikpapan untuk membantu pengerjaan di lapangan. Lima unit ekskavator telah diterjunkan dan tiga saluran air sementara dibuka untuk memudahkan aktivitas alat berat di medan rawa. “Kita buat saluran di tengah, kiri, dan kanan agar air bisa mengalir lancar. Setelah itu, baru masuk tahap penimbunan,” jelas Bagus.
Ia juga menyebut bahwa kedalaman galian melebihi desain awal, dari dua meter menjadi 2,8 meter, sehingga daya tampung bendungan semakin besar.
Namun demikian, proyek ini masih menghadapi hambatan non-teknis berupa pembebasan lahan. Tiga pemilik lahan belum menuntaskan administrasi, meski dana ganti rugi telah disiapkan melalui mekanisme konsinyasi di pengadilan. “Mohon kesadaran para pemilik lahan. Ini untuk kepentingan bersama, bukan semata-mata proyek pemerintah,” tegasnya.
Bagus menjelaskan, pengerjaan ini bukan proyek akhir, melainkan bagian dari strategi jangka panjang yang nantinya akan diusulkan ke pemerintah pusat. Pemkot berharap pembiayaan lanjutan dapat dialokasikan dari APBN, mengingat nilai proyek bisa mencapai lebih dari Rp100 miliar.

“Semua dokumen seperti DED, Amdal, dan LARAP sudah disiapkan. Jadi kita punya landasan kuat untuk mengusulkan ke pusat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Rita, menambahkan bahwa fokus pembebasan lahan pada 2025 akan dilakukan di segmen menuju Gang Mufakat. Saat ini, daya tampung bendungan masih berada di kisaran 14.000 meter kubik dari kapasitas maksimal 60.000 meter kubik.
Untuk memaksimalkan tampungan, sebagian tanah hasil pengerukan akan dipindahkan keluar area. Pengerjaan proyek ditargetkan rampung pada Agustus 2025. (Adv)