BorneoFlash.com, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam upaya penurunan angka stunting melalui langkah-langkah yang serius dan berkesinambungan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) yang berlangsung di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Jalan MT. Haryono, Samarinda pada Jumat (15/5/2025).
Dalam forum tersebut, isu stunting menjadi salah satu fokus utama diskusi, mengingat masih tingginya prevalensi kasus di wilayah Kalimantan Timur.
Data terkini yang disampaikan oleh BKKBN Kaltim menunjukkan bahwa prevalensi stunting di provinsi ini berada pada angka 22,02 persen.
Meskipun terjadi sedikit penurunan, pemerintah daerah tetap menjadikan isu ini sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan sumber daya manusia.
Wakil Gubernur menyampaikan bahwa intervensi terhadap anak-anak yang menunjukkan gejala stunting telah dilakukan secara aktif, diantaranya melalui pemberian suplemen vitamin dan dukungan gizi lainnya.
“Anak-anak yang mengalami indikasi stunting dari sisi fisik kami tangani dengan pemberian nutrisi tambahan, termasuk vitamin, sebagai bentuk stimulasi pertumbuhan,” jelas Seno Aji.
Ia menekankan bahwa penanggulangan stunting memerlukan pendekatan jangka panjang.
Anak-anak dengan kondisi tersebut perlu mendapatkan pemantauan dan pendampingan hingga mencapai usia lima tahun, mengingat masa tersebut merupakan periode krusial dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka.