BorneoFlash.com, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, mengungkapkan bahwa kondisi geografis serta keterbatasan infrastruktur masih menjadi tantangan utama dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut.
“Masih terdapat banyak daerah di Kalimantan Timur yang tergolong terpencil dan tertinggal. Beberapa kawasan pedalaman bahkan wilayah perbatasan belum memiliki akses jalan yang memadai. Salah satu contohnya adalah Kabupaten Mahakam Ulu, yang akses transportasinya sangat terbatas dan berbatasan langsung dengan Malaysia,” ujar Rudy Mas’ud dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun secara nasional angka kemiskinan di Kalimantan Timur berada di bawah rata-rata nasional sebesar 8,57 persen, persoalan kemiskinan tetap menjadi perhatian serius.
Di samping itu, tingkat pengangguran terbuka di Kalimantan Timur juga dinilai masih cukup tinggi, yaitu sebesar 5,75 persen.
Menurutnya, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran tidak terlepas dari keterbatasan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang layak, serta belum meratanya pembangunan infrastruktur, khususnya di kawasan pedalaman.
Gubernur juga menyoroti mahalnya harga kebutuhan pokok di wilayah-wilayah terpencil.