Kemiskinan di Kaltim Masih di Bawah Rata-Rata Nasional, Gubernur Harum Tegaskan Komitmen Atasi Tantangan

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf bersama Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf bersama Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim mengimplementasikan program-program unggulan seperti Gratispol dan Jospol, yang menyasar sektor pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.

 

“Kami percaya bahwa kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis serta peningkatan infrastruktur akan mampu memutus mata rantai kemiskinan. Bahkan, kami optimis Kaltim dapat sejajar dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei,” terang Gubernur Rudy.

 

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Kaltim. 

 

Ia menyatakan bahwa program yang dijalankan sejalan dengan arah pembangunan nasional dan visi Presiden Prabowo Subianto.

 

“Program-program yang dijalankan oleh Bapak Gubernur sangat relevan. Beliau memahami betul permasalahan di daerah dan mampu mengidentifikasi sektor-sektor yang perlu diperkuat maupun disinergikan dengan pemerintah pusat,” kata Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul.

 

Ia juga mengajak seluruh pilar sosial di Kaltim seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) agar lebih aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi.

 

“Saya mendorong seluruh elemen pilar sosial di Kalimantan Timur untuk lebih sering berdiskusi langsung dengan Gubernur,” pintanya.

 

Selain itu, Gus Ipul menekankan pentingnya transformasi pelayanan sosial berbasis data, terutama dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), agar bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.

 

Ia merinci bahwa terdapat 115.874 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kaltim, dengan total anggaran bantuan sosial mencapai Rp403,833 miliar. 

 

Anggaran tersebut dialokasikan untuk Program Sembako sebesar Rp213,254 miliar yang menyasar 90.332 KPM, Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp185,763 miliar, serta bantuan bagi anak yatim piatu (YAPI) sebesar Rp4,815 miliar untuk 1.944 jiwa.

Baca Juga :  Kodam VI/Mulawarman Gelar Kejuaraan Nasional Panahan Piala Panglima TNI 2024

 

Acara tersebut turut dihadiri oleh pejabat utama Kementerian Sosial dan Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.