Komitmen Nyata untuk Pendidikan Tanpa Diskriminasi
Dalam pidatonya, Ardiansyah menegaskan bahwa pemerataan pendidikan tidak boleh berhenti pada wacana semata.
“Pendidikan tanpa diskriminasi berarti semua anak, tanpa terkecuali, berhak atas layanan pendidikan terbaik, termasuk mereka yang tinggal di wilayah pelosok,” tegasnya.
Saat ini, Pemkab Kutim tengah menyusun roadmap pendidikan 2025–2030 dengan fokus pada tiga hal utama:
– Pemerataan akses pendidikan hingga ke desa terpencil
– Peningkatan mutu guru dan sarana-prasarana pendidikan
– Pengembangan program pendidikan inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus
Pendidikan Butuh Partisipasi Semua Elemen
Ardiansyah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan pendidikan.

“Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Butuh sinergi antara orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media. Ketika semua bergerak bersama, pendidikan menjadi kekuatan besar dalam membangun Kutim,” ujarnya.
Peringatan Hardiknas 2025 di Kutim bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi atas komitmen daerah dalam membentuk sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, Pemkab Kutim optimistis mampu mencetak generasi emas yang siap menyongsong masa depan. (*)