Tajak Sumur di Lapangan Bekapai, PHM Sukses Lakukan Program Pengeboran Strategis di Awal Tahun

oleh -
Editor: Ardiansyah
PHM terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi maupun eksploitasi untuk menemukan sumber daya baru. Foto: HO/PHM
PHM terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi maupun eksploitasi untuk menemukan sumber daya baru. Foto: HO/PHM

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah memulai rangkaian kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Mahakam tahun 2025 melalui tajak sumur (well spud) B-J-9 di Platform Bekapai, Kalimantan Timur, pada 5 April 2025. 

 

General Manager PHM Setyo Sapto Edi menegaskan bahwa Perusahaan terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi maupun eksploitasi untuk menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan mempertahankan produksi migas. 

 

“Rencana pengeboran Sumur B-J-9 hingga kedalaman akhir 3.884 meter measured depth (mMD)/3.088 meter true vertical depth (mTVD) merupakan langkah strategis kami untuk mempertahankan produksi migas dari WK Mahakam yang penting bagi penyediaan energi nasional,” jelas Setyo.

 

Menurutnya, PHM senantiasa berpegang teguh pada prinsip Environmental, Social, and Governance atau ESG dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan, termasuk di proyek pengeboran ini. 

Kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Mahakam tahun 2025 melalui tajak sumur (well spud) B-J-9 di Platform Bekapai, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHM
Kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Mahakam tahun 2025 melalui tajak sumur (well spud) B-J-9 di Platform Bekapai, Kalimantan Timur. Foto: HO/PHM

“Kami meyakini bahwa penerapan prinsip ESG ini akan menjamin bahwa setiap energi yang kami hasilkan tidak hanya bermanfaat hari ini, tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan Indonesia,” tutur Setyo.

 

Sebagai bagian komitmen terhadap keselamatan kerja, PHM memastikan seluruh pekerja di atas rig telah mengikuti pelatihan wajib terkait Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), termasuk HSSE Introductions, Corporate Life Saving Rules (CLSR), dan PERTAMINA Well Control (PETROL). Hal tersebut bertujuan menjamin kesiapan seluruh personel dalam menghadapi tantangan operasi di lapangan. 

 

“Kolaborasi antara PHM dan pihak kontraktor penyedia jasa rig, serta dukungan penuh yang diberikan oleh SKK Migas, menjadi bagian dari komitmen bersama dalam menjaga ketahanan dan keberlanjutan energi nasional,” imbuhnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.