BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kunjungan kerja (Kunker) Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia (RI), Bima Arya Sugiarto, ke Kota Balikpapan pada Jumat (25/4/2025) menyisakan apresiasi mendalam terhadap perkembangan layanan kesehatan di Kalimantan Timur (Kaltim, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanudjoso Djatiwibowo.
Didampingi jajaran pimpinan daerah, mulai dari Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Sekda Balikpapan Sri Wahyuni, hingga Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Bima Arya secara langsung meninjau fasilitas rumah sakit termasuk pembangunan gedung layanan jantung terpadu.
Dalam kunjungannya, Bima menyoroti komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif dan bebas biaya melalui program “gratispol”. Program ini memastikan seluruh warga, termasuk yang tidak aktif dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tetap mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa dipungut biaya.
“Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan kesehatan sebagai pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045. Apa yang dilakukan di Kaltim patut dicontoh,” ucap Bima Arya.
Ia juga memuji keberadaan pusat layanan jantung terpadu di RSUD Kanujoso sebagai salah satu infrastruktur medis paling lengkap di wilayah Kalimantan. Menurutnya, pembangunan fasilitas yang didanai melalui APBD ini merupakan lompatan besar, mengingat sebagian besar proyek serupa biasanya dibiayai pemerintah pusat.
Direktur RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo, dr. Edy Iskandar, menjelaskan bahwa pembangunan gedung jantung ini akan segera dilengkapi alat kesehatan dan perlengkapan mobiler, dengan target operasional akhir 2025.
Ia optimis, kehadiran fasilitas ini akan menjadikan Balikpapan sebagai pusat rujukan penyakit jantung, terutama bagi anak-anak, yang selama ini harus dirujuk ke Jakarta.

“Dengan dokter jantung anak dan bedah anak yang kami miliki, kami siap menangani kasus yang selama ini tidak bisa ditangani di daerah lain. Ini menjadi kebanggaan Kaltim,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamendagri menegaskan bahwa Kemendagri siap mendukung percepatan pengadaan alat kesehatan jika diperlukan, melalui koordinasi lintas kementerian.
“Ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol komitmen pelayanan publik yang nyata. Kami akan bantu dorong sinergi agar semua bisa optimal,” pungkasnya.