Komunitas Muslim Bersatu Balikpapan Gelar Dialog Syawal dan Temu Tokoh: Bahas Perubahan dan Solidaritas Umat

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Janif Zulfiqar
Dialog Syawal dan Temu Tokoh Perubahan bertajuk “Bahagia di Tengah Derita, Saatnya Berubah” oleh Komunitas Muslim Bersatu Balikpapan di Ballroom Diamond Swiss-Belinn pada Sabtu (19/4). Foto: BorneoFlash/Ardian
Dialog Syawal dan Temu Tokoh Perubahan bertajuk “Bahagia di Tengah Derita, Saatnya Berubah” oleh Komunitas Muslim Bersatu Balikpapan di Ballroom Diamond Swiss-Belinn pada Sabtu (19/4). Foto: BorneoFlash/Ardian

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Komunitas Muslim Bersatu Balikpapan menggelar acara Dialog Syawal dan Temu Tokoh Perubahan bertajuk “Bahagia di Tengah Derita, Saatnya Berubah” pada Sabtu (19/4) di Ballroom Diamond Swiss-Belinn, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan.

 

Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 undangan, yang terdiri dari tokoh masyarakat serta perwakilan dari berbagai komunitas Islam di Balikpapan. Acara bertujuan untuk menggugah kesadaran umat terhadap kondisi umat Islam global serta pentingnya perubahan dari dalam diri untuk membangun masa depan yang lebih baik.

 

Tiga pembicara utama hadir dalam kesempatan ini, yakni Coach Agus Supriyanto (praktisi ekonomi dan politik Balikpapan), Ustadz Iwan Arief Fadillah (Ketua Komunitas Bebas Riba Bebas Utang/BRBU Balikpapan), dan Ustadz Fanani, penceramah dari Jakarta. Diskusi dipandu oleh moderator Ustadz Sudaryanto.

 

Dalam pemaparannya, Ustadz Fanani mengulas berbagai problematika yang dihadapi umat Islam, baik di dalam negeri maupun secara global. Ia menyoroti situasi Palestina dan rencana penampungan pengungsi oleh Indonesia. 

Acara ini menjadi ajang refleksi sekaligus seruan kepada umat Islam untuk terus memperkuat solidaritas dan semangat perubahan dalam menghadapi tantangan zaman. Foto: BorneoFlash/Ardian
Acara ini menjadi ajang refleksi sekaligus seruan kepada umat Islam untuk terus memperkuat solidaritas dan semangat perubahan dalam menghadapi tantangan zaman. Foto: BorneoFlash/Ardian

“Pernyataan Trump menunjukkan adanya upaya pengalihan penduduk agar tanah Palestina dikosongkan, demi mempermudah pendudukan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya membangun kesadaran umat agar perubahan dimulai dari diri sendiri, demi tegaknya syariat Islam di masa depan.

 

Sementara itu, Ustadz Iwan Arief menegaskan bahwa tanah Palestina adalah tanah Kharaj yang wajib dipertahankan oleh umat Islam. Ia menolak wacana relokasi warga Palestina ke Indonesia dan menekankan bahwa solusi satu-satunya adalah tegaknya Khilafah sebagai pelindung umat Muslim dunia. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.