Potongan Tarif Grab Hemat Jadi Masalah, Pengemudi Ojek Online Protes

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Ilustrasi Mitra Pengemudi Grab Indonesia. Foto: BorneoFlash/Ist
Ilustrasi Mitra Pengemudi Grab Indonesia. Foto: BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, JAKARTA – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) mengeluhkan layanan Grab Hemat karena dinilai memotong pendapatan mereka. Layanan ini memang menawarkan tarif lebih murah bagi penumpang, tetapi menyebabkan pengemudi kehilangan Rp2.000 per perjalanan.

 

“Satu trip Grab Hemat kena potongan Rp2.000, belum lagi potongan 20 persen dari setiap pesanan,” kata Rahmat, salah satu pengemudi, Rabu (16/4/2025). Ia menyebut Grab mulai memberlakukan layanan ini sejak Kamis, 10 April 2025.

 

Meski merasa dirugikan, Rahmat tetap mengikuti program tersebut agar tidak sepi orderan. “Banyak penumpang pilih Grab Hemat karena tarifnya lebih murah,” ujarnya.

 

Kiki (35), pengemudi lain, juga merasakan penurunan pendapatan. “Kalau Grab Standar bisa dapat Rp10.400, Grab Hemat cuma Rp8.500. Kalau ikut program SLOT, bisa turun sampai Rp6.500,” jelasnya.

 

Grab juga menetapkan potongan Rp2.000 per transaksi untuk layanan GrabFood dan potongan harian maksimal Rp20.000 untuk GrabBike.

 

Menanggapi hal ini, Director Mobility & Logistics Grab Indonesia, Tyas Widyastuti, menyatakan bahwa Grab memberikan Program Akses Hemat sebagai fitur opsional. “Mitra bisa membatalkan program ini kapan saja tanpa biaya,” katanya.

 

Grab meluncurkan program ini awal 2025 setelah menampung masukan dari mitra, dan akan terus meninjau serta menyesuaikan program jika diperlukan. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.