Politisi Partai Golkar ini juga menegaskan bahwa proyek yang dikerjakan bukanlah pembangunan ulang, melainkan hanya rehabilitasi.
Oleh karena itu, beberapa bagian dari gedung tetap dipertahankan sebagaimana disepakati sejak awal.
“Ini adalah rehabilitasi, bukan pembangunan ulang. Jadi, beberapa bagian gedung tetap dipertahankan sesuai dengan kesepakatan awal, setelah melalui survei dan kajian yang menyatakan bahwa kondisinya masih layak,” tambahnya.
Terkait laporan mengenai barang-barang yang dikabarkan hilang, Hamas memastikan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan ulang, barang-barang tersebut tidak benar-benar hilang, melainkan hanya mengalami kesalahan dalam penempatan.
“Kemarin sempat beredar informasi bahwa ada barang-barang yang hilang, tetapi setelah kami telusuri, ternyata barang-barang tersebut hanya salah tempat. Hal ini sudah diklarifikasi dan tidak ada permasalahan di internal kami. Saya tidak dapat berkomentar mengenai isu yang beredar di luar,” ujarnya.
Sebagai penutup, Hamas menegaskan bahwa proyek rehabilitasi ini masih berada dalam masa retensi selama enam bulan, sehingga hasil pengerjaan akan terus dipantau dan dievaluasi.
“Proyek ini masih dalam masa retensi enam bulan. Jika nantinya ditemukan adanya kerusakan, kami akan meminta klarifikasi kepada pihak terkait. Jadi, proyek ini masih berjalan sesuai dengan rencana,” pungkasnya.





