Penanggulangan TBC di Kaltim: Gubernur Rudy Tekankan Pentingnya Deteksi Dini dan Kolaborasi

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Selain masalah stunting, penyakit tuberkulosis (TBC) juga tetap menjadi ancaman serius bagi masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, jumlah kasus TBC di provinsi ini mencapai angka 30 persen, dengan tiga daerah yang mencatatkan jumlah kasus tertinggi. 

 

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa strategi 3T (Tes, Telusur, dan Terapi) perlu diterapkan untuk menanggulangi tingginya angka kasus TBC di Kalimantan Timur.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa angka 30 persen kasus TBC tersebut diperoleh dari upaya pencarian kasus secara aktif di 10 kabupaten dan kota. 

 

“Hal ini berarti bahwa hampir setengah dari kasus yang ada belum terdeteksi,” ujarnya. 

 

Oleh karena itu, Dinkes Kaltim aktif melakukan skrining di setiap Puskesmas, dengan target 3.000 orang per kota di 10 kabupaten dan kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr Jaya Mualimin.  Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr Jaya Mualimin.  Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

Dari hasil tersebut, tiga daerah dengan jumlah kasus TBC tertinggi adalah:

 

  1. Kabupaten Kutai Kartanegara  
  2. Kota Samarinda  
  3. Kota Balikpapan  

 

“Untuk mereka yang terindikasi, kami segera melakukan pengobatan,” tegas dr. Jaya Mualimin.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.