Sebagai organisasi yang telah lama berdiri, PWI Kaltim memiliki banyak aset yang perlu diperbaiki agar lebih bermanfaat bagi anggota.
Kedua, Rahman menekankan pentingnya merumuskan program kerja yang lebih fokus pada outcome, bukan sekadar output.
“Dulu, banyaknya pelatihan atau uji kompetensi dianggap sebagai output. Namun, yang lebih penting adalah apakah program-program tersebut berdampak pada peningkatan kualitas wartawan, baik dari segi kompetensi maupun moralitas,” katanya.
Ketiga, PWI Kaltim ingin menjadikan organisasi ini lebih inklusif, memudahkan lebih banyak wartawan untuk bergabung, dan memastikan adanya perlindungan hukum serta kesejahteraan bagi anggotanya.

“Sebagai organisasi profesi, PWI harus membahas dua isu utama: kompetensi dan kesejahteraan. Mengingat pekerjaan wartawan yang penuh tantangan dan risiko, perlindungan hukum menjadi sangat penting,” tambahnya.
Rahman berharap, hasil dari Konkerprov kali ini dapat membawa manfaat yang besar bagi anggota PWI, masyarakat, serta pemerintah sebagai mitra strategis PWI.
Dengan merumuskan program-program yang relevan dan memberikan dampak nyata, PWI Kaltim akan terus berkomitmen untuk menjadi organisasi yang berguna bagi semua pihak.