“Selain berdoa bersama untuk hasil terbaik timnas Indonesia, acara ini bertujuan untuk memperkuat semangat persatuan dan semangat nasionalisme masyarakat dan pendukung timnas. Apalagi menyambut bulan Ramadan ini kita menghadapi dua pertandingan besar satu di Australia dan satu di Indonesia melawan Bahrain. Kita harus bekerja keras tapi jangan lupa bersholawat,” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Erick juga memberikan apresiasi kepada suporter yang selama ini menjadi darah dan kekuatan bagi timnas dan sepak bola Indonesia. Menurut Erick, sejumlah legenda pemain timnas Indonesia yang diundang menghadiri acara ini merupakan bagian dari upaya menyatukan seluruh elemen menjadi keluarga besar.
“Sepak bola harus jadi pemersatu, bukan jadi pemecah, dan kita juga harus menjadikan sebuah kebanggaan nasional untuk sepak bola kita. Intinya itu menjadi ajaran yang baik. Kita juga tidak melihat sesuatu karena keterpaksaan tapi ini sebuah keikhlasan,” ujar Erick.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat persaudaraan bangsa melalui olahraga, terutama sepak bola yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia.
Sementara itu, Ustadz Das’ad Latif mengaku senang dan bangga bisa hadir di acara ini. Apalagi dirinya juga mengikuti perkembangan timnas Indonesia.
“Kita sebagai orang beriman selain bekerja tapi tidak lupa berdoa. Sebaliknya berdoa tidak cukup, harus bekerja. Tentang hasilnya nanti kita berserah diri kepada Allah SWT. Orang yang selalu berdoa Insya Allah hilang sombongnya karena dia yakin bahwa dia menang karena ada pertolongan Allah SWT. Kalaupun dia kalah dia tidak kecewa, karena memang ada kehendak Allah SWT,” kata Ustadz Das’ad Latif. (*/pssi.org)