Korea Selatan Menutup 49 Sekolah akibat Penurunan Angka Kelahiran

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Korea Selatan terpaksa menutup 49 sekolah dasar hingga sekolah menengah atas lantaran kekurangan siswa yang disebabkan oleh jumlah populasi anak yang menurun dan angka kelahiran yang terus rendah. (Foto: Ed JONES / AFP)
Korea Selatan terpaksa menutup 49 sekolah dasar hingga sekolah menengah atas lantaran kekurangan siswa yang disebabkan oleh jumlah populasi anak yang menurun dan angka kelahiran yang terus rendah. (Foto: Ed JONES / AFP)

BorneoFlash.com, KOREA SELATAN – Korea Selatan menutup 49 sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas, tahun ini karena kekurangan siswa akibat angka kelahiran yang terus menurun.

 

Menurut data Kementerian Pendidikan yang dipresentasikan dalam rapat parlemen pada Minggu (23/2), 43 dari total sekolah yang ditutup (88 persen) berada di provinsi di luar ibu kota Seoul.

 

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan sekolah dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, pemerintah menutup 33 sekolah, lalu jumlahnya menurun menjadi 24 sekolah pada 2021, 25 sekolah pada 2022, dan 22 sekolah pada 2023, sebelum kembali meningkat menjadi 33 sekolah tahun lalu.

 

Sebaran Penutupan Sekolah

Secara geografis, pemerintah tidak menutup sekolah di Seoul. Namun, enam sekolah di Provinsi Gyeonggi ditutup tahun ini akibat menurunnya angka kelahiran, sebagaimana dikutip dari Korea Times pada Senin (24/2/25).

 

Provinsi Jeolla Selatan mencatat jumlah penutupan tertinggi dengan 10 sekolah, disusul Provinsi Chungcheong Selatan (9 sekolah), Provinsi Jeolla Utara (8 sekolah), serta Provinsi Gangwon (7 sekolah). Selain itu, pemerintah menutup dua sekolah di Busan dan satu sekolah di Daegu.

 

Dari sisi jenjang pendidikan, sekolah dasar menjadi yang paling terdampak akibat penurunan populasi. Dari 49 sekolah yang ditutup, 38 di antaranya merupakan sekolah dasar, sementara 8 lainnya adalah sekolah menengah pertama dan 3 sekolah menengah atas.

 

Dampak pada Sekolah Dasar

Berkurangnya jumlah anak usia sekolah juga menyebabkan banyak sekolah dasar tidak menerima murid baru. Pada tahun ajaran lalu, 112 sekolah dasar di seluruh Korea tidak mendapatkan siswa baru.

Baca Juga :  WASPADA!!, Alami Penipuan Kartu Kredit Warga Balikpapan Rugian Jutaan Rupiah

 

Provinsi Jeolla Utara mencatat jumlah tertinggi dengan 34 sekolah dasar tanpa murid baru, disusul Provinsi Gyeongsang Utara (17 sekolah), Provinsi Gyeongsang Selatan (16 sekolah), serta Provinsi Jeolla Selatan dan Chungcheong Selatan yang masing-masing memiliki 12 sekolah tanpa siswa baru. Provinsi Gangwon mencatat 11 sekolah dalam kondisi serupa.

 

Tren ini diperkirakan akan semakin memburuk tahun ini. Berdasarkan data dari kantor pendidikan metropolitan dan provinsi, sekitar 42 sekolah dasar di Provinsi Gyeongsang Utara tidak menerima siswa baru tahun ini, diikuti oleh Provinsi Jeolla Selatan (32 sekolah), Provinsi Gyeongsang Selatan (26 sekolah), Provinsi Jeolla Utara (25 sekolah), dan Provinsi Gangwon (21 sekolah). (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.