PT Pertamina EP Sangatta Lapangan Semberah mendapatkan penghargaan melalui program ECO STEP SEMBERAH, yang berfokus pada efisiensi energi dan pengelolaan lingkungan. PEP Pertamina Tanjung mengembangkan KUAS JIRAK (Kelompok Usaha Acil Desa Jirak) sebagai upaya pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.
Di sektor konservasi ekologi, Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) berhasil menjalankan program Penguatan Ekologi Kampung Kopi Luwak Prangat Prabu, sementara PHKT Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) menginisiasi SEMUR CENDAWAN (Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan) sebagai langkah inovatif dalam ketahanan pangan berbasis jamur.
Dalam aspek pengelolaan sampah, PEP Tarakan mengusung AKAR BASAH (Aliansi Kerja Bebas Sampah) yang mengajak komunitas untuk berperan aktif dalam pengurangan limbah.
PEP Bunyu menghadirkan program MANTAP BETUL BAH (Media Tanam Akar Pakis untuk Bunyu Pertanian Unggul, Baskom Air Hujan), yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk pertanian berkelanjutan. Selain itu, PHM turut berkontribusi dengan program Wasteco, yang berfokus pada pengelolaan limbah secara efisien dan berkelanjutan.
Manager Relations, Communication & CID PHI, Dony Indrawan mengungkapkan bahwa program-program ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan aksi nyata.
“Program Sungai Hitam Lestari, yang dijalankan oleh PHSS, merupakan inisiatif lingkungan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian Sungai Hitam melalui pendekatan berbasis masyarakat. Program ini berfokus pada rehabilitasi ekosistem sungai, konservasi bekantan sebagai spesies endemik, serta pengelolaan ekowisata berkelanjutan. Melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal, akademisi, dan pemerintah daerah, program ini telah berhasil meningkatkan kesadaran serta menciptakan keseimbangan antara konservasi lingkungan dan peningkatan ekonomi berbasis ekowisata,” imbuh Dony.

Sementara itu, Dony menambah bahwa Program Prolekta dari PEP Sangatta dimulai pada 2021 dengan fokus awal pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan keterampilan para petani kelulut melalui pelatihan budidaya dan keamanan pangan.
Berawal dari perbaikan sistem budidaya yang kurang efisien, program ini berhasil melahirkan berbagai inovasi, termasuk alat hisap madu sederhana yang kini telah mendapatkan hak paten. Program ini juga didukung oleh kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman petani tentang teknik budidaya yang berkelanjutan. (*)