Gas yang diinjeksikan kemudian bercampur dengan minyak saat keluar dari coil tubing dan masuk ke dalam tubing. Gas yang diinjeksikan tersebut berfungsi untuk menurunkan densitas minyak agar lebih mudah diproduksi atau dialirkan menuju permukaan.
“Selain itu, sumur yang terpasang PCTGL juga dioptimasi dengan mengatur laju injeksi gas sehingga laju produksi lebih optimal,” imbuhnya.
Senior Manager Subsurface Development & Planning Zona 9, Supriady, menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi yang fokus pada efisiensi dan keberlanjutan.
“Kami menjalankan langkah-langkah strategis yang didasarkan pada prinsip OTOSOBOR, yakni On Target, On Budget, On Scope/Spec/Safety, On Return/Regulation. Prinsip ini menjadi panduan utama dalam memastikan setiap aspek operasi berjalan sesuai rencana, anggaran, spesifikasi, serta mematuhi regulasi yang berlaku,” ujar Supriady.
Lebih lanjut, Supriady menekankan pentingnya menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Kami berharap pencapaian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemegang saham, pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pengembangan sektor energi nasional,” tambahnya.
Menurutnya, dengan terus meningkatkan efisiensi operasional dan menjaga kepatuhan terhadap standar keselamatan dan regulasi, Perusahaan optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan yang telah dicapai.
Sebagai bentuk rasa syukur, PHSS juga telah memberikan bantuan untuk rumah ibadah setempat yaitu Masjid Al Falah dan Langgar Assalam di Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Muara Jawa. (*)