Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, H Rozani Erawadi, S.H, M.Si, dalam sambutannya juga menambahkan bahwa bulan K3 sendiri bukan semata-mata hanya diperingati, namun juga harus diaplikasikan pada praktik kehidupan sehari-hari, “Pada akhirnya, dengan adanya keselamatan dan kesehatan dalam bekerja ini akan dapat menekan resiko kerugian dan berdampak tinggi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan”, tambahnya.
Rangkaian Bulan K3 di PT KPB akan berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari 2025. Kegiatan meliputi Vendor Day, Energizing 2025, Lomba Banner HSSE, lomba cerdas cermat, seminar K3, donor darah dan tes HIV/AIDS, workshop dan lomba P3K, serta HSSE Fair. “Diharapkan pasca pelaksanaan kegiatan ini, para pekerja maupun mitra kerja semakin menyadari pentingnya aspek HSSE dan semakin bertambah tingkat keahliannya dalam menghadapi keadaan darurat,” ungkap Bayu.
Untuk memperkuat budaya keselamatan, PT KPB terus mengedukasi pekerja dan mitra kerja tentang pentingnya mematuhi prosedur K3 melalui 12 Program Safety Culture, yaitu Call Name & Shake Hand, Listening Tour, Walk About, Good Housekeeping Competition, Family Voice & Family Visit, Women Positive Safety Intervention, Safety Culture Champion, Posko Kita Semua Healing (Poskamling), PJSM Competition, Kajian Risiko Pribadi (KARIB), Karib Patrol, dan Sahabat Karib. Pendekatan proaktif ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dalam setiap tahapan aktivitas, memastikan setiap orang di lingkungan kerja aktif dalam menjaga keselamatan.
Komitmen PT KPB terhadap penerapan HSSE terbukti dari berbagai penghargaan yang diraih, termasuk penghargaan tingkat internasional pada November 2024. PT KPB menerima penghargaan level 4 Gold dari World Safety Organization (WSO) melalui Program Safety Culture yang menggunakan pendekatan persuasif berupa sentuhan hati sehingga muncul motivasi yang kuat dari diri sendiri akan pentingnya aspek HSSE.
Beberapa poin utama yang menjadi penilaian oleh Tim WSO mencakup metode pengukuran level budaya yang digunakan, evaluasi hasil pengukuran level budaya, review program budaya yang dijalankan dalam perusahaan dan kinerja K3 secara umum.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT KPB Haiyani Rumondang menyampaikan harapannya agar seluruh insan PT KPB terus menebarkan semangat dalam menyelesaikan Proyek RDMP Balikpapan.
“Tetaplah semangat dan istiqomah menjalankan kaidah keselamatan kerja di setiap langkah kita. Dengan menjadikan keselamatan sebagai prioritas, Insya Allah setiap pekerjaan akan mendapat perlindungan dari Allah SWT, kita bisa pergi dengan selamat dan pulang dengan selamat. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah, pencapaian jam kerja aman Proyek RDMP Balikpapan per 31 Desember 2024 mencapai 103.611.349 jam kerja aman tanpa Fatality. Pencapaian ini patut kita syukuri dan terus kita pertahankan hingga proyek ini selesai,” pungkasnya. (*)