BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Di awal tahun 2025, program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan segera dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk di Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut dan berkomitmen untuk segera menerapkannya di kota ini. “Kami siap untuk mendukung program makan bergizi gratis ini,” ungkap Rahmad kepada media.
Dalam pelaksanaannya, Rahmad mengungkapkan bahwa pihaknya akan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat, agar turut berkembang dengan adanya program ini. Meski demikian, kualitas dan kebersihan makanan tetap menjadi prioritas utama.
“Kami akan melibatkan UMKM lokal untuk menyediakan makanan. Tentunya, makanan yang disajikan harus higienis dan bergizi sesuai standar yang ditetapkan,” jelas Rahmad.
Untuk memastikan kualitas makanan, Pemkot Balikpapan akan menggandeng ahli gizi dan dinas terkait yang akan memantau agar program ini berjalan dengan baik. “Kami akan pastikan bahwa makanan yang diberikan tidak hanya gratis, tetapi juga bergizi dan berkualitas,” tambahnya.
Pemerintah pusat menetapkan nominal Rp 10 ribu per anak untuk anggaran program makan bergizi ini. Rahmad menjelaskan bahwa Pemkot Balikpapan masih meninjau kemampuan keuangan daerah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), jika ingin menambah anggaran untuk pelaksanaan program ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu regulasi terkait pelaksanaan program ini dari pemerintah provinsi. “Kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai regulasi program ini,” ujarnya.
Sebelumnya, program makan bergizi gratis ini telah diuji coba di beberapa sekolah di Balikpapan oleh TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagai informasi, nominal anggaran makan bergizi gratis per anak awalnya dipatok Rp 15 ribu dan berubah menjadi Rp 10 ribu per anak, karena keterbatasan anggaran. Namun, uji coba yang telah dilakukan di beberapa daerah menunjukkan bahwa anggaran tersebut cukup untuk memberikan tambahan kalori sebanyak 600-700 kalori per porsi makanan yang disajikan.
Program yang ditujukan tidak hanya untuk anak-anak didik, tetapi juga untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui sangat disambut baik oleh masyarakat, khususnya Kota Balikpapan.