BorneoFlash.com, JAKARTA – Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa pihaknya tidak menentang rencana pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat sebelum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menyebabkan kerugian bagi perusahaan jika tidak dibarengi dengan langkah-langkah penunjang yang jelas.
“Yang pasti kami tidak menentang itu, tapi saya akan sampaikan kalau harga tiket pesawat minta diturunkan, saya (Garuda) akan rugi. Siapa nanti yang tanggung jawab?” ungkap Irfan saat melepas penerbangan perdana Garuda dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Irfan menambahkan, jika kebijakan tersebut benar-benar akan diterapkan, diskusi mendalam mengenai dampak yang mungkin timbul sangat diperlukan.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk memastikan maskapai lain mengikuti aturan yang sama terkait penurunan harga tiket pesawat.
“Jangan hanya Garuda saja yang diminta turunkan harga tiket, yang lain-lain gimana?” katanya, yang dikutip dari laman kompas.
“Makanya saya selalu bilang, mendingan mari kita bicarakan harga tiket tapi juga mari kita lihat sebetulnya biayanya yang mana sih yang enggak pantas dibebankan ke penumpang? Jangan lihat sepotong-potong tapi secara keseluruhan,” lanjutnya.
Menurut Irfan, Garuda Indonesia telah melakukan komunikasi intensif dengan Satgas penurunan harga tiket pesawat.
Komunikasi ini dilakukan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah agar kebijakan penurunan harga tiket tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat tanpa menekan industri penerbangan secara berlebihan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum Nataru tahun ini.
Target ini diputuskan setelah berkoordinasi dengan Satgas penurunan harga tiket pesawat, yang masih menggodok kebijakan tersebut.
“Kami masih menunggu dari Kemenko Perekonomian untuk hasil dari Satgas itu. Harapannya sebelum Nataru ini kita sudah bisa dapat hasil dari Satgas itu,” ujar Dudy usai pertemuan dengan Kemenko Infrastruktur di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Dari pernyataan ini, tampak bahwa baik pemerintah maupun maskapai nasional seperti Garuda Indonesia masih dalam proses pembahasan untuk memastikan penurunan harga tiket dapat terlaksana tanpa merugikan pelaku industri penerbangan. (*)