Tampung Pendatang Terlantar, Temuan Dinsos Balikpapan Dominan di Pelabuhan

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Kepala Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan, Edy Gunawan. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Kepala Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan, Edy Gunawan. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balikpapan menjadi tempat para pendatang mengadu nasib mencari pekerjaan. 

 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan, Edy Gunawan mengatakan para pendatang datang ke Balikpapan, ingin mengubah nasib. Akan tetapi, tidak seperti yang dibayangkan, warga pendatang justru terlantar akibat tidak mendapatkan pekerjaan sehingga membutuhkan bantuan.

 

“Pendatang sayangnya tidak semua berhasil dan ada yang terlantar,” ucapnya kepada awak media.

 

Saat ini, Dinsos Kota Balikpapan mencatat sekitar ratusan orang terlantar, karena tidak beruntung di Kota Balikpapan. “Kami usahakan tampung mereka dan memberikan makan. Mereka rata-rata terdampar di pelabuhan,” ujarnya.

 

Sebelum menampung warga pendatang terlantar ini, Dinsos meminta warga terlantar membuktikan bahwa dirinya benar- benar tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan hidup di Kota Beriman.

 

Dinsos Balikpapan bertanggung jawab selama warga pendatang bisa membuktikan kebenarannya. “Kita usahakan mencari solusi, agar mereka bisa pulang ke daerah asal mereka,” terang Edy.

 

Untuk memulangkan warga pendatang yang terlantar, Dinsos Balikpapan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kaltim atau Paguyuban atau Organisasi sosial lainnya.

 

Ada juga beberapa pendatang yang diusahakan pekerjaan di Kota Balikpapan. “Ratusan pendatang terlantar ada yang dipulangkan ke tempat asal dan ada yang dicarikan pekerjaan,” terangnya.

 

Edy mencontohkan ada proyek pembangunan ruko grand city, bagi warga terlantar yang memiliki kemampuan menjadi tukang bangunan ditawarkan pekerjaan. “Jadi mereka tidak jadi dipulangkan, karena mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.

 

Dinsos Balikpapan tidak hanya asal menerima warga yang mengaku terlantar, tetapi harus benar-benar memastikan melalui proses pendataan dan pengecekan secara ketat, terhadap warga pendatang yang membutuhkan.

Baca Juga :  DKK Balikpapan Pilih Puskesmas Karang Joang dan Kariangau Sebagai Contoh Implementasi ILP

 

“Kami tidak sembarangan menerima orang yang mengaku terlantar, semua harus dicek dulu agar kami bisa membantu mereka dengan tepat,” katanya.

 

Meskipun memang Dinsos menyediakan rumah singgah, sebagai tempat sementara bagi pendatang terlantar sambil melakukan pendampingan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk menangani permasalahan sosial dengan tepat baik dengan memulangkan atau mencarikan pekerjaan.

 

Sehingga, para pendatang terlantar ini tidak menambah beban sosial di Kota Balikpapan yang menjadi pintu gerbang IKN Nusantara. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.