Samarinda Luncurkan Fasilitas Daur Ulang Plastik Pertama di Kalimantan Timur

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Aggregation Center Samarinda menjadi pusat pengumpulan dan pemilahan sampah plastik kesembilan yang telah dibuka POPSEA di Indonesia dan menjadi yang modern pertama di Kalimantan.Foto: RENDY FAUZAN
Aggregation Center Samarinda menjadi pusat pengumpulan dan pemilahan sampah plastik kesembilan yang telah dibuka POPSEA di Indonesia dan menjadi yang modern pertama di Kalimantan.Foto: RENDY FAUZAN

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Samarinda menghasilkan hingga 600 ton sampah per hari, dengan 30 persen berupa sampah plastik seperti botol minuman. Jumlah ini terus meningkat setiap tahun.

 

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2022, Kalimantan Timur menghasilkan lebih dari 791 ribu ton sampah, dengan 55,97 persen berasal dari rumah tangga.

 

Sampah di Kaltim didominasi sisa makanan (51,11 persen), plastik (19,5 persen), dan kertas/karton (12,37 persen).

 

Pada 2022, TPA di Kaltim menerima 6,5 meter kubik sampah per hari, namun hanya 67 persen yang berhasil ditangani. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya penduduk dan pembangunan, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Pemerintah merespons dengan mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah mandiri dan memaksimalkan fasilitas 3R (reduce, reuse, recycle).

 

Kini, upaya menjaga lingkungan di Samarinda semakin mudah dengan hadirnya aggregation center, fasilitas daur ulang plastik pertama di Kaltim hasil kerja sama AQUA dan PT Prevented Ocean PlasticTM South-East Asia (POPSEA).

 

Fasilitas ini mengumpulkan, memilah, dan memproses sampah plastik dari Kaltim dan sekitarnya untuk dikirim ke pusat daur ulang lebih besar, sehingga mengurangi sampah di TPA dan mencegah pencemaran laut.

 

“Kami ingin menjadi solusi atas masalah sampah plastik ini melalui kolaborasi. Dengan pertumbuhan sampah seiring pembangunan IKN, ini adalah intervensi positif,” ujar Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.

 

POPSEA telah mengumpulkan lebih dari 16 ribu metrik ton sampah plastik sejak 2022. “Selain mengurangi sampah plastik di lautan, fasilitas ini diharapkan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ungkap President Director POPSEA, Daniel Lawrence Angelo Law.

Baca Juga :  Cerita Dibalik Pria Yang Ditemukan sudah Tidak Bernyawa di Kawasan Semayang Balikpapan

 

Fasilitas ini menargetkan mengumpulkan hingga 9.600 metrik ton plastik PET per tahun.

 

Fasilitas ini terletak di jalan poros Sangasanga, Kecamatan Palaran, Samarinda, dan diresmikan pada Kamis, 27 September.

 

Peresmian dihadiri oleh perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, dan pihak terkait lainnya.

 

Sejak 2018, AQUA telah menjalankan inisiatif #BijakBerplastik dengan mengembangkan berbagai unit daur ulang dan bank sampah di seluruh Indonesia.

 

“AQUA berkomitmen mendukung lingkungan bersih dan berkelanjutan. Fasilitas daur ulang ini menjadi langkah signifikan dalam mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” tutup Karyanto. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.