Sehingga, Indonesia betul-betul siap dalam menghadapi perubahan iklim ini dari anak-anak SD, SMP, SMA dan juga melibatkan mahasiswa.
Disamping itu juga, Ruandha mengatakan bahwa Kaltim berhasil mengurangi emisi CO2 dan itu mendapat apresiasi dari world bank sejumlah 30 juta ton co2 equivalent dan hal itu mendapat apresiasi sebesar 103 juta US Dollar. Hal ini menjadi salah satu alasan, untuk Kaltim dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICCF
“Itu suatu jumlah yang luar biasa, dan di Indonesia dua provinsi yang mendapat yakni Kaltim dan baru terakhir menyusul adalah Provinsi Jambi,” terangnya.
Sesuai dengan tema tahun ini yakni industrialisasi berkelanjutan dan gaya hidup dalam perubahan iklim untuk tingkat generasi.
Artinya Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dari 5 sektor yakni dari sektor energi, sektor limbah, sektor industri, sektor pertanian dan yang paling besar menurunkan emisi gas rumah kaca adalah dari sektor Forestry dan Other Land Uses (FOLU).
“Kita harapkan contoh-contoh best practices itu bisa tampil di pameran-pameran di sini. Dan itu yang terbaik akan kita bawa ke Baku, Azerbaijan nanti,” ungkapnya.
Kata Ruandha menyampaikan bahwa Indonesia bisa mencapai penurunan emisi gas rumah kaca, yang cukup signifikan dan itu ada datanya yang dilaporkan ke dunia setiap tahun, sehingga dunia memberikan apresiasi atas prestasi Indonesia.